Tagihan BPJS Terbaru 2019

Tagihan BPJS terbaru 2019 - BPJS Kesehatan adalah pusat perawatan kesehatan wajib untuk semua orang Indonesia. Pendaftaran dapat dilakukan melalui perusahaan tempat Anda bekerja atau Anda mendaftar secara mandiri atau individual. Keduanya diharuskan membayar kontribusi bulanan, yang jumlahnya sesuai dengan kelas yang dipilih.

Bagi mereka yang mendaftar melalui perusahaan, mereka biasanya akan dikurangkan langsung dari gaji mereka atau akan melakukan pembayaran secara mandiri, yang dapat dilakukan di kantor BPJS, di toko serba ada, melalui box office. otomatis atau dengan mesin penjual otomatis. dengan layanan pengumpulan otomatis, atau dengan membayar di kantor pos dan penghitung lain di beberapa daerah. Berapa ukuran kontribusi BPJS Mandiri Kesehatan saat ini?

Efektif 1 September 2016, BPJS Kesehatan menetapkan tingkat kontribusi baru untuk peserta independen dan peserta kelompok. Tingkat penagihan saat ini untuk BPJS Mandiri Kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Akun BPJS kelas 1 adalah Rp 80.000

Bagi Anda yang memilih keanggotaan Kelas Kesehatan 1 BPJS, fasilitas yang tersedia adalah ruang rawat inap yang setara dengan Kelas 1; jumlah maksimum pasien per kamar adalah 2 hingga 4 orang.

2. Tagihan BPJS kelas 2 adalah Rp 51.000

Tingkat kontribusi BPJS Kesehatan mandiri ini telah meningkat sebesar Rp 8.000 dari ketentuan di atas, di mana peserta kelas ini akan menerima fasilitas rawat inap yang setara dengan kelas 2, dengan jumlah maksimum pasien di sebuah ruangan, dari 3 hingga 5 orang.

3. Tagihan BPJS Kelas 3 adalah Rp 25.500

Peserta Kelas 3 tidak dikenakan perubahan apa pun pada biaya pendaftaran sebelumnya dan akan mendapat manfaat dari jumlah kamar terbesar di ruangan yang terdiri dari 2 hingga 6 pasien.

Banyak yang memilih BPJS Kesehatan sebagai asuransi jiwa. Hal ini karena BPJS Kesehatan menawarkan harga yang lebih terjangkau daripada yang lain. Selain itu, metode pembayaran yang harus dilakukan setiap bulan tidak begitu meyakinkan karena mudah dilakukan di mana saja, langsung di kantor pos, ATM atau BPJS.

Sebelumnya, BPJS telah memberlakukan aturan bahwa keterlambatan pembayaran hingga 3 bulan akan dinonaktifkan dan setiap bulan dikenakan denda 2%. Namun, ini telah berubah sejak 1 Juli 2016. Apa saja ketentuan peraturan tenggat waktu BPJS yang baru? Lihatlah penjelasan di bawah ini!

Denda Terlambat Membayar BPJS

1. Status dinonaktifkan

Bagi Anda yang terlambat membayar tagihan BPJS, statusnya dapat dinonaktifkan dan hanya dapat diaktifkan kembali jika pembayaran telah dilakukan. Dan ini berlaku untuk periode 1 bulan. Untuk mengaktifkannya kembali, pembayaran hanya ditagih untuk jumlah faktur asli dan dapat dilakukan di mana saja. Tetapi untuk pendaftaran, jika satu tahun terlambat, pengembalian uang atau pembayaran denda hanya dapat dilakukan di kantor BPJS.

2. Denda sekitar 2,5%.

Tentu saja, Anda akan berpikir bahwa ada peningkatan yang baik sebesar 0,5% dibandingkan dengan aturan sebelumnya. Namun, perlu dicatat juga bahwa ada perubahan sistem. Denda kontribusi BPJS sekitar 2,5% hanya berlaku untuk peserta yang dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, mereka yang mendapatkan denda bukan orang yang membayar, tetapi mereka yang melakukan rawat inap 45 hari setelah kartu BPJS menjadi aktif kembali. Jadi, untuk mengatasi masalah ini, jika Anda benar-benar perlu dirawat di rumah sakit, Anda dapat menunggu setelah 45 hari aktif untuk menghindari membayar denda.

3. Sanksi dalam pelayanan publik

Bagi mereka yang statusnya BPJS tidak aktif, dimungkinkan untuk mendapatkan Saknsi dalam bentuk layanan publik yang tidak dapat diberikan, seperti ketidakmungkinan membuat paspor, SIM, dll. Karena itu, Anda harus berhati-hati ketika membayar faktur BPJS secara teratur, yaitu sebelum tanggal 10 setiap bulan.